Desainkomunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DESKOMVIS pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing Halini akan mengacu pada hukum tentang kemampuan kita menggunakan berbagai media abaik audio, visual, dan audio visual sekalipun. 4. Hukum4. Clarity Clarity, bisa dimaknai sebagai suatu kejelasan di mana di sini yang harus jelas adalah pesan atau informasi yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. 1 MAKALAH Media Komunikasi Dalam Pendidikan Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dan Komunikasi Pendidikan Dosen pengampu : Hendro Widodo, M.Pd Disusun oleh : Abdau Qur'ani Habib (12490128) Heri Wiyanta (12490031) Mahrus Ali (12490103) Umiatun Ma'rufah (12490007) JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Estetikadalam Desain Komunikasi Visual. Kata desain berasal dari bahasa Italia designo yang artinya gambar. Desainmerupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan kerja "seni" dengan memberikan penekanan khusus pada aspek proporsi, struktur, gerak, dan keindahan secara terpadu (Encyclopedia Britanica, 1956: 259). adalahpenerbitan berkala yang berisi bermacam - macam artikel dalam subyek yang bervariasi • customer relationship management (CRM) adalah . suatu strategi dalam marketing yang berorientasi pada hubungan dengan pelanggan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. "Perancangan Majalah Sebagai Media Pendukung Customer c Laporan Troubleshooting Bila Anda ingin agar pembaca Anda berkonsentrasi dan mudah memahami ide-ide Anda, Anda perlu memberikan suatu argumen yang logis dalam laporan yang Anda buat. Prinsip Komunikasi Tertulis 1. Completeness kelengkapan informasi sangatlah penting © Komunikasi Bisnis 2. . Daftar isi1 Apa yang dimaksud Clarity dalam komunikasi?2 Apa itu kejelasan pesan?3 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi?4 Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang Anda perlukan untuk dapat melakukan komunikasi efektif?5 Apakah komunikasi lisan terjalin secara langsung?6 Apakah kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yang artinya menyampaikan? Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya trust dari penerima pesan atau anggota tim kita. Apa itu kejelasan pesan? Kejelasan pesan adalah adanya kesesuaian maksud dengan interpretasi penerima. Agar pesan dapat diterima dengan jelas, hindarkan kesalahan tata bahasa karena bisa merusak arti dalam suatu kata. Sifat sifat apa saja yang termasuk dalam prinsip komunikasi efektif? 7 Prinsip Komunikasi Efektif Kejelasan Clarity Awal dari semua komunikasi adalah sebuah pesan. 2. Objektif. Komunikator harus mengetahui dengan jelas tujuan komunikasi sebelum benar-benar menyampaikan pesan kepada audiens. Memahami Penerima Pesan. Konsistensi. Kelengkapan. 6. Umpan balik Feedback 7. Waktu. Jelaskan apa yang dimaksud Reach respect empathy Audible clarity dan humble dalam komunikasi? REACH Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble, yang berarti merengkuh atau meraih. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan message dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan receiver menerimanya. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi? Adapun faktor-faktor komunikasi sebagai berikut Pengetahuan. Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Perkembangan. Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu Persepsi. Peran dan hubungan. Lingkungan. Emosi. Kondisi fisik. Jenis kelamin. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang Anda perlukan untuk dapat melakukan komunikasi efektif? 3 Hal Penting dalam Melakukan Komunikasi yang Efektif Sifat bisa dipercaya dari si pengirim pesan sebagai sumber informasi. Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim. Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim pesan. Predikat atau cap positif yang dimiliki pihak pengirim. Apakah komunikasi merupakan proses komunikasi? Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang komunikator menyampaikan stimulus biasanya dalam bentuk kata- kata dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya khalayak. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain- lain. Apakah filsafat komunikasi menelaah pemahaman seseorang dalam komunikasi? Berikut penjabarannya Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan denga metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya. Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Apakah komunikasi lisan terjalin secara langsung? Komunikasi Verbal Lisan Pengertian komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjalin secara langsung tanpa adanya jarak yang berarti. Contoh komunikasi lisan misalnya; meeting dengan klien, wawancara kerja, atau dua orang yang sedang berbicara. Komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Apakah kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yang artinya menyampaikan? Pengertian Komunikasi Secara Umum Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya “menyampaikan”. Komunikasi adalah salah satu disiplin ilmu yang tidak bisa dipisahkan atau selalu terkait dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Sebuah survey yang diterbitkan olehNational Association of Colleges and Employers, USA, 2002menunjukkan dari20 kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk sukses, kemampuan komunikasi menempati urutan pertama. Ini membuktikan bahwa komunikasi adalah bagian terpenting dalam perubahan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Yang jadi masalah, kebanyakan orang tidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi tidak pernah tercapai. Pertanyaannya, kenapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa penyebab yang harus kita pahami. Pertama, kebanyakan orang tidak memahami makna dari komunikasi dan tujuan komunikasi. Kedua, kebanyakan orang tidak memahami prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Karena alasan itulah dalam tulisan ini saya akan membahas tentang makna dan tujuan komunikasi serta prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Ø Makna dan Tujuan Komunikasi Secara umum komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah komunikasi ataucommunicationberasal dari bahasa latin, yaitucommunicationyang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnyacommunis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Dalam perkembangannya para ahli telah mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang masing-masing. Dari berbagai sudut pandang tersebut pada dasarnya komunikasi terdiri dari lima komponen utama yaitu pembawa pesan, pesan, media, penerima pesan, dan pemahaman. Itu artinya sebuah komunikasi bisa berjalan apabila kelima komponen tersebut ada. Sedangkan tujuan dari komunikasi terletak pada komponen yang kelima yaitu pemahaman. Dengan kata lain komunikasi bisa berjalan dengan efektif jika apa yang menjadi tujuan pembawa pesan tercapai, yaitu penerima pesan memahami apa yang disampaikan oleh pembawa pesan. Ø Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif Untuk mencapai komunikasi yang efektif tentu tidak mudah, karena sebelum Anda melakukan komunikasi Anda harus memperhatikan diri Anda dan pesan yang Anda bawa. Ada prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda pahami. Prinsip tersebut adalahrespect, empathy, Audible, Clarity, HumbleREACH. Masing-masing dari prinsip-prinsip tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Ø Respect Respect adalah memberikan perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Pada dasarnya semua orang ingin dihargai dan dihormati, ini salah salah satu bentuk kebutuhan kita semua. Maslow dalam teorinya menjelaskan bahwa manusia itu butuh dihargai dan diakui oleh orang lain. Dale Carnegie dalam bukunyaHow to Win Friends and Influence People, juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Karena itulah prinsip menghormati ini harus selalu kita pegang dalam berkomunikasi dengan orang lain. There will be no respect without trust and there is no trust without integrity Tidak akan ada rasa hormat tanpa kepercayaan dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas – Samuel Johnson. Ø 2. Empathy Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Atau dengan kata lain kita harus mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan begitu kita akan lebih mudah melakukan komunikasi dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara. Untuk memiliki empati yang tinggi Anda harus menempatkan diri Anda sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain mendengarkan kita. Hal ini diperkuat Steven Covey dalam bukunyaThe Seven Habit Of Highly Effective PeopleMenjelaskan salah satu dari tujuh kebiasaan manusia efektif adalah mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First to Understand. Jadi kembangkan prinsip ini dengan baik banyaklah mendengar dan memahami dengan begitu orang lain juga akan mudah mendengar dan memahami kita. Ø 3. Audible Audible mengandung makna pesan harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti. Untuk bisa menjalankan prinsip ini ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu, Pertama , pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan pemahaman lawan bicara. Jangan sampai Anda berbicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara. Misalnya dalam beberapa kata Anda menyampaikan pesan dengan bahasa inggris, sedangkan lawan bicara tidak menguasai bahasa inggris. Ini tidak perlu Anda lakukan, lebih baik gunakan sehari-hari yang ringan dan mudah dicerna. Kedua , sampaikan yang penting. Tidak usah bertele-tele dalam menyampaikan pesan. Langsung saja pada inti persoalan yang akan Anda sampaikan. Ingat sebagian besar orang tidak suka mendengar sesuatu yang bertele-tele. Lawan bicara Anda akan menganggap mendengarkan Anda sama saja membuang waktu dengan sia-sia. Jadi jangan sampai ini terjadi. Ketiga , gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Jadi tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh saat menyampaikan pesan. Ini akan baik, karena lawan bicara Anda akan melihat ketulusan dan semangat kita dalam menyampaikan pesan. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Dalam kondisi tertentu sering kali lawan bicara sulit memahami apa yang kita sampaikan. Untuk itu kita bisa mempermudah dengan memberikan ilustrasi atau contoh nyata yang bisa langsung mereka rasakan atau mereka perhatikan. Biasanya hal ini efektif untuk mempermudah lawan bicara memahami apa yang kita sampaikan. Itulah empat hal yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan prinsip audible dalam komunikasi yang efektif. Ø 4. Clarity Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Informasi seperti ini mengaburkan banyak orang. Sehingga orang pun berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar. Dan akibatnya jika penafsirannya salah, bisa menimbulkan masalah. Dalam komunikasi efektif ini harus kita hindari. Usahakan betul bahwa pesan yang Anda sampaikan jelas dan tidak menimbulkan bias atau spekulasi dari lawan bicara. Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara Anda. Sadari bahwa Anda punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan Anda dengan suara intonasi suara yang baik, tidak harus keras yang penting bisa didengar oleh lawan bicara. Jadi sampaikan apa yang harus Anda sampaikan. Tapi diamlah kalau Anda masih ragu atau belum tahu betul dengan apa yang akan Anda sampaikan. Ø 5. Humble Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghormati orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Rendah hati dalam komunikasi akan menumbuhkanrespect. Artinya, rasa hormat yang Anda tunjukkan dengan kerendahan hati akan mengakibatkan lawan bicara kita hormat dan menghargai diri kita. Jika sudah seperti ini maka yang namanya komunikasi efektif akan tercapai dengan baik. Demikianlah lima prinsip komunikasi efektif yang bisa kita terapkan. Raih kesuksesan Anda dengan komunikasi yang lebih baik lebih efektif dalam berbagai kesempatan. Pertama-tama, kita harus tahu “apa itu komunikasi?” Lalu, apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang dapat menghasilkan perubahan sikap, sehingga dari proses komunikasi ini dapat terjalin sebuah hubungan yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi hanyalah tindakan mentransfer informasi dari satu tempat, orang atau kelompok ke tempat komunikasi melibatkan setidaknya satu pengirim, pesan, dan penerima. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi komunikasi sebenarnya adalah subjek yang sangat kompleks, karena dipengaruhi banyak faktor. Pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dapat dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain emosi kita, situasi budaya, media yang digunakan untuk berkomunikasi, dan juga lokasi kita berkomunikasi. Salah satu soft skill yang penting dimiliki seorang leader adalah komunikasi yang efektif. Dalam bukunya The 7 Habits Of Highly Effective People, Stephen Covey bahkan menyatakan bahwa “Communication is the most important skill in life”. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam hidup. Agar efektif, maka kita seharusnya berkomunikasi dengan pendekatan konstruktif, bukan destruktif. Meski tidak selalu mudah, komunikasi yang membangun’ – baik dengan bos, dengan wakil kita, atau team member – akan menyegarkan mental yang diajak bicara, dan menyebarkan energi positif. Ini perlu digaris bawahi, karena energi positif itu menular. Komunikasi konstruktif membuat tim kerja kian kompak, dan mengangkat’ orang lain, sehingga dalam jangka panjang orang merasa pekerjaannya lebih ringan dan menyenangkan. Berdasarkan teori komunikasi, proses komunikasi adalah bagaimana komunikator pembicara menyampaikan pesan kepada komunikannya pendengar, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dan komunikatornya. Apabila tidak terjadi suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator berarti kita gagal dalam komunikasi. Hal ini seringkali terjadi, sehingga muncul kesalahpahaman. Kadangkala kita berbicara, tetapi proses komunikasi tidak terjadi. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, kita perlu memahami tentang The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication 5 Hukum Komunikasi Efektif. 5 hukum tersebut dikenal dengan sebutan REACH Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble. Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Seperti diutarakan Stephen Covey, Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust. Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Sikap empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan message dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan receiver menerimanya. Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan sebagai keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya trust dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. Humble artinya sikap rendah hati bukan rendah diri. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang yang diberi pesan. Sikap rendah hati dapat dikatakan sebagai bentuk penghargaan komunikator terhadap komunikan sebagai penerima pesan. Kunci komunikasi efektif bukan hanya tentang Menyampaikan dengan tepat, tetapi juga Mendengarkan dengan baik. Yang dimaksud di sini bukan hanya hearing, melainkan listening atau menyimak dengan penuh perhatian – yaitu ketika kita menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang disampaikan lawan bicara, dengan tujuan untuk mengerti. 5 Hukum Komunikasi Efektif sendiri mengusung prinsip Mendengarkan dalam setiap poinnya. Secara khusus Covey bahkan menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First To Understand, Then To Be Understood. Kalau harus jujur, selama ini kita mungkin lebih sering mendengar ketimbang menyimak. Kita mendengarkan untuk memberi respon, untuk membalas, bukan untuk mengerti apa yang disampaikan. Sepertinya menyimak, tetapi sesungguhnya hanya mendengarkan secara selektif, hanya bagian tertentu dari percakapan, atau fokus hanya pada kata-kata yang dikatakan, tetapi kehilangan makna sepenuhnya. Kita menyaring segala sesuatu yang didengar melalui pengalaman hidup kita, kerangka acuan kita, mengukur dan membandingkan. Dan akibatnya, kita terlalu cepat memutuskan apa yang orang lain maksud sebelum dia selesai berkomunikasi. Ini yang disebut Covey sebagai autobiographically listening, yang menghambat Anda untuk mengerti. Ada empat respon yang biasanya ditunjukkan, sebagai akibat dari autobiographically listening. Evaluating Mengevaluasi menilai dan kemudian menyetujui atau tidak menyetujui Probing Menyelidik mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan sendiri Interpreting Menafsirkan menganalisis motif dan perilaku orang lain yang didasarkan pada pengalaman sendiri Dengan menghindari empat respon autobiographically listening dan menerapkan 5 Hukum Komunikasi Efektif, kita dapat melatih keterampilan mendengarkan. Jangan lupa untuk mendukungnya dengan gestur yang tepat. Ingatlah bahwa cara Anda mengatakan sesuatu sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Dan yang dimaksud dengan cara adalah bagaimana Anda mengirim “pesan” saat berbicara dengan orang lain. “Pesan” yang Anda sampaikan kepada lawan bicara tidak hanya berupa verbal, tetapi juga non verbal. Penelitian yang dilakukan Profesor Albert Mehrabian yang telah dikutip berbagai seminar di berbagai belahan dunia mengemukakan bahwa hanya sekitar 7% komunikasi kita direpresentasikan oleh kata-kata verbal yang keluar dari mulut kita. Sementara, 93 persennya ditunjukkan oleh bahasa non verbal yang kita gunakan. 38% oleh intonasi suara tone kita, dan 55% ditentukan oleh bahasa tubuh gesture kita, seperti gerakan mata, postur atau sikap tubuh, dan ekspresi wajah. Diperkirakan bahwa manusia dapat menghasilkan lebih dari sinyal non verbal. Itu sebabnya ahli komunikasi dan psikologi bisa dengan mudah menilai apakah seseorang sedang berbohong hanya dari bahasa gestur tubuhnya. Demikian pula dengan lawan bicara kita, yang dapat melihat apakah kita menghargai mereka, dengan terlihat sungguh-sungguh mendengarkan dan memperhatikan atau tidak. Jika seorang leader mengucapkan kata “Yakin!”, tapi bahasa tubuhnya menunjukkan sikap berbeda, jangan salahkan bila yang diajak bicara – sang wakil, misalnya – menganggapnya sebagai “Ragu-ragu”. Jika Anda bilang “I’m listening” tetapi gestur Anda bahkan tidak menghadap pada lawan bicara, pun pandangan Anda tertuju ke arah lain, baiknya Anda usulkan saja sejak awal untuk mencari waktu lain berbincang. Pendengar yang baik biasanya akan membiarkan orang lain bicara, dan tidak menjadi orang yang menguasai pembicaraan. Ia tahu bahwa apa yang disampaikan boleh jadi hanya menarik untuk diri sendiri, dan selalu memperhatikan tanda-tanda kebosanan pihak lain. Ia akan mengajukan pertanyaan agar dapat terlibat di dalam perbincangan. Biasanya juga pandai menciptakan suasana terbuka, agar lawan bicara merasa nyaman berbincang demi menghasilkan hubungan yang baik. Ia juga berusaha mengurangi jumlah interupsi yang terjadi. Demi memberikan perhatian penuh, orang-orang seperti itu bahkan seolah bersedia menyingkirkan meja antara dirinya dan lawan bicara, dan menghindari berkomunikasi di area sibuk agar bisa memelihara fokus kepada pembicara di depannya. Salesman yang pandai biasanya aktif mendengarkan keinginan konsumen dan keluhan mereka secara serius. Mereka terlebih dahulu mengerti apa yang disampaikan, untuk memberikan hal yang tepat, dan mendapatkan loyalty dari para konsumennya. Sebagai leader, seharusnya Anda mampu melakukannya dengan lebih baik terhadap internal customer Anda. A. Jenis-jenis Komunikasi a Komunikasi menurut Lawan Komunikasi ini dapat dibagi menjadi 1 Komunikasi pribadi satu lawan satu 2 Komunikasi umum satu lawan banyak, banyak lawan satu, banyak lawan banyak Komunikasi lawan banyak adalah komunikasi yang berhadapan lansung dengan komunikasi dalam arti jamak. Misalnya; seseorang yang berpidato. Komunikasi banyak lawan satu. Misalnya; seorang terdakwa yang didepan para hakim, jaksa dan pembela. Komunikasi lawan banyak juga komunikasi umum, Misalnya; Komunikasi antara organisasi dengan organisasi. b Komunikasi menurut Jumlah Komunikasi menurut jumlah dapat dibagi 2 dua yaitu 1 Komunikasi perorangan atau komunikasi pribadi 2 Komunikasi kelompok antar badan dengan badan atau organisasi dengan organisasi c Komunikasi menurut Maksud Komunikasi ini dapat digolongkan menjadi; 1 Memberi perintah atau instruksi 2 Nasehat 3 Saran 4 Berpidato 5 Berunding 6 Musyawarah 7 Pertemuan 8 Wawancara d Komunikasi Langsung dan Tak Langsung 1 Komunikasi Langsung tatap muka ialah komunikasi yang disampaikan secara tatap muka 2 Komunikasi Tidak Langsung yaitu komunikasi yang disampaikan tidak secara tatap muka, misalnya dipisahkan oleh jarak, tempat dan waktu. e Komunikasi Internal Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan itu sendiri. Komunikasi Internal dapat dibagi yaitu 1 Hubungan Tegak vertical Proses menyampakan sesuatu warta dari pihak pimpinan kepada para pegawai maupun dari pihak bawahan kepada pimpinan. Hubungan vertical ke bawahan berwujud perintah dan petunjuk. 2 Hubungan Datar horizontal Hubungan datar horizontal adalah hubungan di antara para pejabat atau satu jenjang pada organisasi. Dalam sebuah perusahaan pimpinan perusahaan tentu harus mengeluarkan perintah-perintah baik secara lisan maupun tertulis. Perintah yang diberikan secara lisan dapat membuat pimpinan dan bawahannya lebih saling mengenal. Kalau perintah itu belum jelas, bawahan dapat langsung bertanya. Apabila proses ini berlangsung dengan baik, hubungan pribadi di antara dua orang menjadi akrab. Ini akan memperbesar semangat kerja sama yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kebaikan Perintah lisan yaitu a Atasan dan bawahan saling mengenal b Yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada atasannya c Hubungan pribadi lebih akrab d Memperbesar semangat kerja sama e Perintah dan tanggungjawab lancar B. Prinsip-prinsip Komunikasi a Prinsip Komunikasi Lisan Dalam berkomunikasi lisan, faktor yang utama adalah faktor suara dan bunyi. Suara adalah getaran udara ketika melewati pita suara. Bunyi adalah getaran udara yang timbul akibat sentuhan atau pergeseran dua benda atau lebih. Berbicara mempunyai suatu makna apabila perubahan suatu bunyi dari organ bicara dapat menimbulkan getaran udara melalui pita suara yang disampaikan dan akan menimbulkan suatu pengertian dari pihak pendengar. Nada adalah tinggi rendahnya suara. Nada dasar adalah nada yang digunakan sebagai dasar/basis bagi seseorang yang akan diproyeksikan suaranya. Modifikasi bunyi atau perubahan bunyi dapat menimbulkan suara yang terdiri dari Suara dari bunyi huruf hidup vokal/vowel, yaitu a, i, u, e, o. Suara dari bunyi hurup mati konsonan/consonant, yaitu bunyi c = ce, d = de, g = ge, j = je, b = be, s = es, dan lain-lain. Kemampuan seseorang mengeluarkan suara sangat bergantung kepada kondisi fisiknya. Kondisi fisik seseorang akan sangat menentukan daya tahannya dalam mengeluarkan suara. Kekurangan produksi suara seseorang, dikenal dengan sebutan cacat vokal, dapat berupa Serak parau Bindeng sulit membuat bunyi nasal Gagap bicara tersendat-sendat Cadel sulit membunyikan huruf konsonan b Prinsip Dasar Teknik Berbicara Untuk dapat berbicara secara menarik dan jelas sehingga mencapai tujuan, perlu dipahami prinsip-prinsip dan teknik berbicara yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut yang penting adalah sebagai berikut 1 Prinsip Motivasi dalam Komunikasi Motivasi adalah dorongan untuk membangkitkan minat terhadap seseorang atau para pendengar. Prinsip motivasi dalam berbicara adalah memberikan dorongan untuk membangkitkan minat para pendengar dalam menanggapi suatu masalah yang disampaikan Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam prinsip motivasi yaitu a. Mengutarakan dorongan kebutuhan Dengan mengutarakan pentingnya bahan yang mau dibicarkan, terutama bagi para pendengar, sebagai contoh misalnya seorang guru surat-menyurat bicara didepan peserta didiknya “Anak-anak, pelajaran ini sangat penting, karena kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dengan urusan surat-menyurat. Andaikan setelah anda lulus sekolah nanti paling tidak pasti akan melamar pekerjaan, untuk itu perlu menulis surat” b. Menghargai si pendengar Untuk menjadi pembicara yang baik hendaknya seorang pembicara juga harus bisa menghargai pendengaran hadirin misalnya, dalam suatu pertemuan rapat seorang berpidato “Bapak-bapak dan Ibuibu saya banyak mengucapkan terima kasih, karena Bapak- bapak dan Ibu-ibu telah bersedia untuk meluangkan waktu, guna memenuhi undangan kami. c. Memanfaatkan dorongan ingin tahu Pada dasarnya setiap manusia yang sehat selalu mempunyai dorongan ingin tahu baik dari dalam dirinya maupun hal-hal yang berada diluar dirinya. Dengan kata lain sipembicara mula-mula membuat hadirin jadi bingung dan penuh tanda tanya, setelah itu dihilangkan dengan cara menjelaskan masalahnya. Dengan demikian ceramah menjadi efektif karena perhatian hadirin penuh. c Prinsip Perhatian Sebelum menjelaskan tentang prinsip perhatian terlebih dahulu dijelaskan apa itu perhatian. Perhatian adalah pemusatan pikiran pada suatu masalah atau objek. Dengan demikian prisnsip perhatian dapat menarik perhatian hadirin. Hal-hal yang menarik perhatian hadirin dapat dijelaskan sebagai berikut 1 Hal-hal yang aneh Pada dasarnya orang tertarik pada hal-hal yang aneh-aneh atau yang jarang terjadi. Untuk hal-hal yang aneh biasa banyak dimuat rubrik, terutama dalam hal aneh tapi nyata. Oleh karena itu, pembicaraan yang disampaikan harus menarik, kita dapat meniru yang ada pada rubrik. 2. Membicarakan hal yang lucu Sesuatu dianggap lucu jika menyimpang dari logika akal sehat secara mendadak. Maka untuk dapat melucu seseorang harus menuntun jalan pikiran hadirin kearah pikiran yang sehat, setelah itu secara mendadak disimpangkan, tetapi perlu diingat dalam pembicaraan jangan terlalu banyak humor, jika terlalu banyak ceramah/ pembicaraan berubah menjadi adegan lawakan. 3. Membicarakan hal yang dominan menyolok Dalil ini dapat kita pergunakan untuk menarik perhatian para pendengar. Caranya jika ingin menekankan hal-hal yang penting, maka pengucapannya harus lebih keras atau mengucapkannya dilambatkan. 4. Membicarakan hal yang sesuai dengan kebutuhan Pada pokoknya seorang pembicara harus bisa menyinggung hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan hadirin. Orang akan segera tertarik perhaatiannya jika ada pembicaraan yang menyangkut kepentingan. 5. Hal yang sekoyong-koyong terjadi Dalil-dalil ini dapat diterapkan dalam teknik berbica agar menarik perhatian pendengar. Sebagai contoh jika kita memulai berbicara dan para pendengar masih ramai terus, maka pembicara dapat mengetuk meja barang satu atau dua kali. Hal ini jika dilakukan akan menarik perhatian si pendengar. d. Prinsip keinderaan dalam komunikasi Pembicaraan akan mudah ditangkap oleh hadirin jika penyampaian berita berita disajikan sedemikian rupa, sehingga pendengaran, penglihatan dan tangan hadirin aktif. Ini semua adalah prinsip utama dari prinsip keinderaan. Dikantor-kantor atau perusahaan pada waktu ini umumnya telah memiliki alat-alat audio-visual. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut 1. Overhead projector 2. F i l m 3. Tape rekorder e. Prinsip pengertian di dalam berbicara Suatu prinsip dalam penyampaian informasi lisan atau penyampaian pembicaraan yang mudah dimengerti oleh pendengar, sehingga mudah dihafal dan mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Cara yang terbaik dalam penyampaian prinsip pengertian adalah sebagai berikut 1 Sebelum menguraikan suatu masalah, uraikan sistematika yang akan dibahas, kemudian baru dibahas per pokok bahasan. Setelah selesai diutarakan ringkasannya, terakhir, simpulkan keseluruhan secara singkat. 2 Uraian pembicaraan sistematis dan logis. Maksudnya, teratur menurut tingkatannya serta dapat diterima akal. Dengan cara ini, pendengar mudah mengerti. 3 Memberikan ungkapan-ungkapan yang kongkrit. Maksudnya, untuk mempermudah cara penyajian dan mempermudah penangkapan pendengar. Misalnya Memberikan ilustrasi gambaran dari suatu peristiwa Membuat suatu perbandingan Memberi contoh Memberi pertanyaan Memberi kesimpulan Prinsip ulangan menghendaki adanya materi penting yang diulang, agar lebih meresap mudah diingat kembali. Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry dan Richard menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Berikut 15 prinsip komunikasi yaitu Prinsip 1 Komunikasi adalah suatu proses simbolik Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Prinsip 2 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah komunikasi non verbal seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus. Prinsip 3. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan Komunikasi, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar bersifat ekstern bagi pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi kandungan, atau content dan aspek hubungan relational. Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkan—yaitu, bawahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menunjukkan bagaimana komunikasi dilakukan. Bahkan penggunaan kalimat perintah yang sederhana sudah menunjukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak Atasan dapat memerintah bawahan. Ini barangkali akan lebih jelas terlihat bila kita membayangkan seorang bawahan memberi perintah kepada atasannya. Hal ini akan terasa janggal dan tidak layak karena melanggar hubungan normal antara atasan dan bawahan. Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan tetap sama sedangkan isinya berbeda. Sebagai contoh, atasan dapat mengatakan kepada bawahan “Sebaiknya anda menjumpai saya setelah rapat ini” atau “Dapatkah kita bertemu setelah rapat ini?” Dalam kedua hal, isi pesan pada dasarnya sama—artinya, pesan dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan perilaku yang sama—tetapi dimensi hubungannya sangat berbeda. Dalam kalimat pertama, jelas tampak hubungan atasan-bawahan, bahkan terasa kesan merendahkan bawahan. Pada yang kedua, atasan mengisyaratkan hubungan yang lebih setara dan memperlihatkan penghargaan kepada bawahan. Prinsip 4 Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail, sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai Prinsip 5 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. Prinsip 6 Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi. Prinsip 7 Komunikasi Adalah Paket Isyarat Perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Kita tidak mengutarakan rasa takut dengan kata sementara seluruh tubuh kita bersikap santai. Kita tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. Seluruh tubuh—baik secara verbal maupun nonverbal—bekerja sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Prinsip 8 Komunikasi itu bersifat sistemik Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi. Prinsip 9 Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan. Prinsip 10 Komunikasi bersifat nonsekuensial Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Prinsip 11 Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Prinsip 12 Komunikasi Adalah Proses Penyesuaian Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Prinsip 13 komunikasi bersifat irreversible Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut. Prinsip 14 Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Prinsip 15 Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer Hubungan dapat berbetuk simetris atau komplementer Watzlawick dkk., 1967. Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lainnya mengangguk, jika yang satu menampakan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif. hubungan ini bersifat setara sebanding, dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan diantara kedua orang yang bersangkutan. Dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. perilaku salah seorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan diantara kedua pihak dimaksimumkan. yang satu aktif, yang lain pasif; yang satu kuat yang lain lemah; pada masanya, budaya yang membentuk hubungan seperti ini.

pada dasarnya clarity adalah jenis prinsip komunikasi