Tahananpengganti seri dapat dihitung dengan rumus seperti ini. Rs = R 1 + R 2 + R 3 + R 4. Rs = (4 + 6 + 8 + 10) Rs = 28 Ω. Rumus Menentukan Kuat Arus Rangkaian Seri Resistor Dan Baterai. Besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian resistor seri dan baterai dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut: E = I.Rs + I.r atau. E = I (Rs Elastisitas- Susunan Seri dan Paralel Pegas. Tiga buah pegas identik dengan konstanta elastisitas masing-masing 85 N/m disusun secara paralel. Tentukanlah konstanta Gurusd smp sma contoh soal sma kelas 11 fisika elastisitas. Tercakup gaya pegas energi potensial pegas susunan seri pegas susunan paralel pegas membaca grafik fdx modulus elastisitas young dan konsep perubahan energi. Sistem alat ini dinamakan shockabsorber yang kebanyakan orang menyebutnya shockbreaker. Kita akan mengamati sebuah objek yaitu Bidang miring, bisa berupa buku besar atau papan yang dimiringkan · Pegas yang cukup besar · Penggaris 30 cm Cobalah Ini: Ikatkan beban pada pegas. Pastikan pegas cukup kuat untuk menahan beban (tidak terenggang cukup jauh). Perlahan-lahan, angkatlah pegas yang sudah diikat beban hingga beban terangkat dari permukaan tanah. Gabungkankonstanta kedua pegas dengan susunan seri: Contoh 6 Dua buah pegas dengan kostanta sama besar masing-masing sebesar 150 N/m disusun secara paralel seperti terlihat pada gambar berikut. Tentukan besar periode dan frekuensi susunan tersebut, jika massa beban m adalah 3 kilogram! Pembahasan Periode susunan pegas paralel, cari konstanta . Ilustrasi konstanta pegas dalam teori fisika. Foto pixabayDalam ilmu fisika, konstanta pegas didefinisikan sebagai ukuran yang menggambarkan kekuatan pegas. Semakin besar konstantanya, maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk meregangkan buku Top One Ulangan Harian SMA/MA IPA Kelas XI susunan Tim Super Tentor, konstanta pegas dipengaruhi oleh jenis bahan yang bergantung pada nilai modulus young, panjang pegas L, dan luas penampang pegas A.Dengan mencari tahu besaran konstanta pegas k, Anda dapat mengetahui tenaga yang dibutuhkan untuk menarik lengan ketapel. Ada dua jenis pegas yang bisa diukur, yakni pegas seri dan memiliki karakteristik yang berbeda. Bagaimana cara mencari konstanta pegas? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut Mencari Konstanta PegasIlustrasi konstanta pegas. Foto pixabaySeperti disebutkan sebelumnya, konstanta pegas terbagi menjadi dua jenis, yakni kontanta pegas seri dan pararel. Keduanya memiliki rumus dan cara perhitungan yang dari buku Fisika SMA Kelas XI karya M. Ali Yaz 2007, berikut penjelasan lengkapnya1. Kontanta Pegas SeriMisalnya ada dua pegas dengan konstanta k1 dan k2 digantung atas bawah. Ketika salah satu pegasnya ditarik ke bawah dengan gaya F, gaya ini akan sama besar pada kedua pegas. Namun, konstanta kedua pegas berbeda sehingga simpangan antara kedua pegas akan berbeda. Persamaan untuk kondisi tersebut adalah F = k1 x1 dan F = k2 x2Jika gaya F dari pegas pertama dan kedua disamakan ekuivalen pada sebuah pegas tunggal, maka jarak regangan pegas tersebut adalah x1+x2. Dengan demikian, cara menentukan konstanta pegas ekuivalen dari pegas-pegas disusun seri adalahDengan kata lain, ketika pegas dengan konstanta k1, k2, k3,...n disusun seri, maka konstanta pegas ekuivalen dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini2. Konstanta Pegas PararelIlustrasi pegas. Foto pixabayKonstanta pegas pararel disusun bersebalahan, bukan atas bawah. Jadi ketika pegas ditarik dengan gaya F, regangan kedua pegas menimbulkan jarak x. Karena konstanta pegas k1 dan k2 berbeda, gaya yang ada pada setiap pegas pun akan gaya pada F1 dan F2 pada pegas disimbolkan dengan F. Jadi, persamaannya adalah sebagai berikutJika gaya tersebut ditulis secara terpisah, maka persamaannya menjadiF = x1 atau F = k1 x dan F2 = K2 xDari persamaan tersebut, dihasilkan persamaan baru sebagai berikut x = k1 x + k2 x dan = k1 + k2Jadi, untuk mencari konstanta ekuivalen pegas dua pegas atau lebih yang disusun pararel, Anda bisa menggunakan persamaan = k1 + k2 + k3 + ... + knApa itu konstanta pegas?Apa simbol konstanta pegas?Apa yang mempengaruhi konstanta pegas? susunan pegas seri Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar di atas. Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka secara keseluruhan memiliki konstanta gabungan yang sebut saja konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan bertambah Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan pegas tersebut adalah jumlah pertambahan panjang ketiga pegas tersebutX = X1 + X2 + X3Dimana \Delta x_{1} = \frac{F}{ k_{1} }, \Delta x_{2} = \frac{F}{ k_{2} }, \Delta x_{3} = \frac{F}{ k_{3} }sedangkan\Delta x = \frac{F}{ k_{s} }Persamaan x = x1 + x2 + x3 diubah menjadi \frac{F}{ k_{s} }= \frac{F}{ k_{1} }+\frac{F}{ k_{2} }+\frac{F}{ k_{3} }Karena F adalah gaya yang bekerja pada semua pegas yang besarnya sama, maka \frac{1}{ k_{s} }= \frac{1}{ k_{1} }+\frac{1}{ k_{2} }+\frac{1}{ k_{3} } Susunan Pegas Paralel susunan pegas paralel Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel, maka ketika ditarik dengan gaya F ketiga pegas akan mengalami pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi pada ketiga pegas dengan besar masing masing F1, F2, dan = F1+ F2 + F3,denganF1 = k1 . xF2 = k2 . xF3 = k3 . xsedangkanF = k . xsehingga F = F1+ F2 + F3, menjadikp . x = k1. x + k2. x + k3. x karena nilai x adalah sama maka kp = k1+ k2 + k3Persamaan tersebut menunjukkan hubungan nilai konstanta susunan pegas parelal kp dengan konstanta masing-masing pegas k1, k2, dan k3. Dengan penjumlahan seperti itu, nilai kp akan lebih besar dari pada masing-masing nilai k penyusunnya. Yang artinya bahwa pegas yang disusun paralel akan menjadi sistem pegas yang lebih sukar diubah bentuk dan ukurannya. Halo temen-temen, apak kabar? Kabar baik ya di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang gaya pegas. Kalian pengen tahu apa dan gimana aja??Simak di poin-poin berikut ini Gaya PegasApa yang ada pada pikiran kalian bila mendengar kata pegas?Elastis? Karet atau bisa memanjang?.Yaa memang, beberapa orang bila mendengar kata pegas maka akan berpikir karet, padahal tidak semua benda yang berbahan dasar karet bersifat pegas dalam fisika disebut dengan istilah hukum hooke itu sendiri merupakan gagasan yang dikenalkan oleh seoran Robert Hooke, dimana hukum ini menyelidiki hubungan antara gaya pegas atau benda elastis lainnya supaya benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula bila diberi sebab yaitu sebuah disimpulkan, maka gaya hooke merupakan ilmu yang mengkaji jumlah gaya maksimum yang bisa diberikan oleh suatu benda dengan sifatnya yang elastis sifat elastis ini sering dimiliki oleh pegas agar tidak melewati batas elasitas yang bisa mengakibatkan benda tersebut kehilang sifat disebut sebagai hukum, maka biasanya terdapat bunyi hukum yang menjelaskannya, lalu bagaimana bunyi hukum hooke?Bunyi hukum hooke yaitu sebagai berikut Bahwa besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan pertambahan panjang beda tersebut, hal ini berlaku pada benda yang memiliki sifat elastis dapat meerenggang Nah selanjutnya kita langsung aja ke contoh penerapan gaya pegas / hukum hooke. Simak di poin selanjutnya ya Benda yang Memiliki Gaya PegasPrinsip gaya pegas ini telah diaplikasikan pada alat-alat tertentu, contohnya seperti di bawah ini Teleskop, yang fungsinya untuk melihat benda-benda jauh di luar angkasa agar tampak yang digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi yang memkai peer untuk mengatur yang berfungsi untuk melihat jasad renik yang sangat kecil dan tidak bisa Nampak bila hanya menggunakan mata tongkat-tongkat persneling di suatu yang menggunakan atau jam kasa yang digunakan unutk mengetahui posisi kapal yang berada di tengah bagaimanakh cara menganalisis hukum hooke/gaya pegas tersebut? Bagaimana penulisan secara sistematisnya?Baca juga Gaya hukum hooke juga bisa dihitung dan mendapat angka untuk mendefinisikan gaya tersebut. Penulisan secara sistematisnya yaitu sebagai berikut F = = gaya yang diberikan pada suatu pegas N k = konstanta yang dimiliki pegas N/m x = pertambahan panjang pegas akibat dari gaya mKonstanta PegasKonstanta pegas adalah karakteristik dari sebuah pegas. Didefinisikan sebagai rasio dari gaya yang bekerja pada pegas terhadap perubahan panjang pegas yang rumus diatas terjadi fenomena-fenomena lain pada pegas sehingga dapat dituliskan secara sistematis seperti berikut ini1. TeganganTegangan merupakan keadaan dimana benda akan mengalami pertambahan panjang, dimana ujung satu diberi gaya dan ujung lainnya sistematisnya sebagai berikut = F/ADimanaF = gaya NA = luas penampang m2 = tegangan N/m2 atau Pa2. ReganganRegangan merupakan suatu kondisi untuk membandingkan pertambahan panjang dengan panjang semuala suatu pegas. Penulisan sistematisnya sebagai berikut e = L/Lodimanae = ReganganL = pertambahan panjang mLo = panjan awal m3. Modulus elastisitas modulus youngModulus elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda. Bila ditulis secara sistematis maka E = /eDimanaE = modulus elastisitas N/me = regangan = tegangan N/m2 atau Pa4. Mampatan Mampatan hampir sama dengan regangan yang membedakan adalah arah perpindahan molekul regangan arah perpindahan molekulnya akan terdorong keluar, sedang pada mampatan arah perpindahan molekulnya terdorong ke dalam, sehingga disebut Hubungan Gaya Tarik Dengan Modulus YoungHubungan antara gaya Tarik dan modulus young juga bisa dituliskan secara matematis sebagai berikut E = /eE = F/A/ L/LoE = F/A = E L/ LoDimanaE = modulus elastisitas N/me = regangan = tegangan N/m2 atau PaA = luas penampang m2L = pertambahan panjang mLo = panjan awal mPegas memiliki 2 pemodelan susunan yaitu seri dan paralel. Berikut juga Resultan Pegas SeriBila 2 pegas dengan tetapan yang sama disusun seri, maka panjang pegas menjadi 2x. sehingga penulisan sistematisnya seperti dibawah ini Ks = ½ k Dimana Ks = persamaan pegask = konstanta pegas N/mpersamaan untuk n pegas yang disusun seri yakni sebgaia berikutKs = k/nDimana n = jumlah pegasSusunan Pegas ParalelBila beberapa pegas disusun paralel, maka panjang pegasnya akan tetap sama dengan panjang pegas semula, namun luas penampangnya menjadi lebih besar. Sehingga peulisan secara sistematisnya adalah Kp = 2kDimanaKp = persamaan pegas susunan paralelk = konstanta pegas N/msedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun paralel yakniKp = n jumlah pegasUntuk memahaminya dengan baik, kalian bisa menyimak contoh soal dari gaya pegas pada poin juga Gaya Soal Gaya PegasSetelah diberi gaya sebuah pegas memiliki panjang 25 cm. bila pegas tersebut memiliki kontanta sebesar 400 Maka berapa gaya yang diberikan pada pegas ?PembahasanDiketahui x = 25 cm = 0,25 mk = 400 = F = 400 x 0,25 mF = 100 NOkeyy, itu tadi pembahasan mengenai gaya pegas tau dalam fisika orang sering menyebutnya dengan hukum hooke. Baca juga bermanfaat bagi pembaca dan jangan lupa selalu ikuti artikel pembahasan materi fisika lainnya. Terima kasih. Tetapan Pengganti Pegas Dua buah pegas atau lebih dapat disusun seri, paralel, atau gabungan seri dan paralel. Susunan pegas dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas seri dan paralel. Pada susunan pegas, baik susunan seri, paralel, atau kombinasi keduanya, besarnya konstanta pegas merupakan konstanta pegas pengganti. Rumus dasar yang digunakan adalah rumus modulus Young dan Hukum Hooke. Jadi, tetapan pegas berbanding lurus dengan luas penampang pegas A, modulus Young Y, dan berbanding terbalik dengan panjang pegas X. Susunan Seri Misalnya, dua pegas dengan konstanta gaya k1, k2, dan disusun seri. Apabila pada ujung susunan pegas bekerja gaya F, maka masing-masing pegas mendapat gaya yang sama besar yaitu F. Secara matematis dituliskan F= F1 = F2 Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah pertambahan panjang masing-masing pegas. X= x1 + x2 Sehingga tetapan pegas pengganti atau tetapan pegas pengganti juga bisa tuliskan Susunan paralel dua buah pegas masing-masing dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3, disusun paralel dan pada ujung ketiga pegas bekerja gaya F. Gaya yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing-masing pegas. Secara matematis dapat dituliskan F = F1 + F2 Selama gaya F bekerja, pertambahan panjang masing masing pegas besarnya sama, yaitu X= x1 = x2 Maka, tetapan pegas pengganti untuk susunan paralel adalah Pada postingan ini kita membahas contoh soal susunan pegas dan penyelesaiannya atau pembahasannya. Seperti kita ketahui 2 pegas atau lebih dapat disusun secara seri, paralel ataupun gabungan seri-paralel. Pegas yang disusun seri atau paralel akan menghasilkan satu konstanta yang disebut konstanta konstanta gabungan pegas susunan seri → 1ks = 1k1 + 1k2 + 1k3 + … + 1kn Rumus konstanta gabungan pegas susunan paralel → kp = k1 + k2 + k3 + … + knSelain rumus konstanta pegas, rumus lain yang mesti dikuasai agar bisa menyelesaikan soal-soal susunan pegas adalah rumus gaya pegas atau hukum Hooke. Hal ini karena antara susunan pegas dan hukum Hooke saling lebih jelasnya perhatikan contoh soal susunan pegas dan penyelesaiannya dibawah soal 1Diketahui 3 buah pegas disusun seri seperti gambar dibawah konstanta masing-masing pegas 600 N/m dan berat w = 6 N maka hitunglah pertambahan panjang masing-masing soalUntuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu konstanta gabungan pegas yaitu→ 1ks = 1k1 + 1k2 + 1k3 → 1ks = 1600 + 1600 + 1600 → 1ks = 1 + 1 + 1600 = 3600 → ks = 6003 = 200 N/mSelanjutnya kita hitung pertambahan panjang pegas dengan hukum Hooke yaitu→ Δx = Fks → Δx = 6200 = 0,03 mJadi pertambahan panjang pegas sebesar 0,03 m atau 3 soal 2Tiga buah pegas identik disusun seri seperti gambar dibawah ini. Jika berat beban w = 15 N dan menyebabkan sistem pegas bertambah panjang 5 cm, hitunglah konstanta masing-masing soalHitung terlebih dahulu konstanta gabungan ketiga pegas dengan menggunakan rumus hukum Hooke yaitu→ ks = FΔx = wΔx → ks = 150,05 = 300 N/ identik maka konstanta setiap pegas besarnya sama atau k1 = k2 = k3 = k sehingga diperoleh→ 1ks = 1k1 + 1k2 + 1k3 → 1ks = 1k + 1k + 1k = 3k → ks = k3 → k = 3 . ks = 3 . 300 = 900 N/mJadi konstanta masing-masing pegas adalah 900 N/ paralel pegasContoh soal 1Dua buah pegas identik disusun paralel seperti gambar dibawah massa beban 200 gram dan dua pegas bertambah panjang 1 cm, hitunglah kostanta masing-masing soalPada soal ini diketahui m = 200 gram = 0,2 kg, g = 10 m/s2 dan Δx = 1 cm = 0,001 m. Kemudian untuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu konstanta gabungan kedua pegas→ kp = FΔx = m . gΔx → kp = 0,2 . 100,001 = 2000 N/ identik maka konstanta kedua pegas sama sehingga→ k1 = k2 = k. → kp = k1 + k2 = 2k. → k = kp2 = 20002 = 1000 NJadi konstanta masing-masing pegas k = 1000 N/ soal 2Diketahui 3 buah pegas identik disusun seperti gambar dibawah w = 1,2 N dan sistem pegas mengalami pertambahan panjang 0,006 m, hitunglah konstanta masing-masing soalHitung terlebih dahulu konstanta gabungan ketiga pegas dengan rumus berikut→ kg = wΔx → kg = 1,20,006 = 200 N/m. Kemudian kita tentukan konstanta masing-masing pegas dengan cara→ kAB = kA + kB = k + k = 2k. → 1kg = 1kAB + 1kc → 1kg = 12k + 1k = 1 + 22k = 32k → k = 32 kg = 32 x 200 = 6002 = 300 N/mContoh soal 3Perhatikan gambar susunan 4 pegas identik dibawah konstanta masing-masing pegas 1600 N/m dan pertambahan panjang sistem pegas 5 cm, hitunglah berat beban soalHitung terlebih dahulu konstanta gabungan pegas dengan cara→ kp = k1 + k2 + k3 → kp = 1600 + 1600 + 1600 = 4800 N/m → 1kg = 1kp + 1k4 → 1kg = 14800 + 11600 = 1 + 34800 = 44800 → kg = 48004 = N/mJadi berat beban w = F = kg . Δx = . 0,05 = 60 soal 4Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta c disusun secara paralel. Hitunglah konstanta gabungan 4 soalBerdasarkan rumus susunan paralel pegas kita peroleh kp = c + c + c + c = 4c.

rumus pegas seri dan paralel